blogger ku
Sabtu, 20 Oktober 2012
Sejarah Si Pitung
Sejarah Si Pitung
Sejarah
Pada dasarnya ada tiga versi yang tersebar di masyarakat mengenai si
Pitung yaitu versi Indonesia, Belanda, dan Cina. Masing-masing penutur
versi cerita tersebut memiliki versi yang berbeda dari cerita si Pitung
itu sendiri. Apakah Si Pitung sebagai seorang pahlawan berdasarkan versi
cerita Indonesia, dan sebagai seorang penjahat jika dilihat dari versi
Belanda. Cerita Si Pitung ini dituturkan oleh masyarakat Indonesia
hingga saat ini dan menjadi bagian lengenda serta warisan budaya Betawi
khususnya dan Indonesia umumnya. Kisah Legenda Si Pitung ini
kadang-kadang dituturkan menjadi rancak (sejenis balada), sair, atau
cerita Lenong. Menurut versi Koesasi (1992), Si Pitung diidentikan
dengan tokoh Betawi yang membumi, muslim yang shaleh, dan menjadi contoh
suatu keadilan sosial.
Tempat Lahir
Si Pitung lahir di daerah Pengumben sebuah kampung di Rawabelong yang pada saat ini berada di sekitar lokasi Stasiun Kereta Api Palmerah. Ayahnya bernama Bung Piung dan ibunya bernama Mbak Pinah. Pitung menerima pendidikan di pesantren yang dipimpin oleh Haji Naipin (seorang pedagang kambing). Seperti yang dikisahkan dalam film Si Pitung (1970).Nama Asli Si Pitung
Si Pitung merupakan nama panggilan asal kata dari Bahasa Jawa Pituan Pitulung (Kelompok Tujuh), kemudian nama panggilan ini menjadi Pitung. Nama asli Si Pitung sendiri adalah Salihun (Salihoen).
Awal Legenda
Menurut versi van Till (1996) Si Pitung merupakan seorang kriminal,
yang diawali ketika Si Pitung menjual kambing di pasar Tanah Abang,
kemudian dicuri oleh para “centeng” (Si Gomar menurut versi Film Si
Pitung (1970) tuan tanah.Si pitung kembali pulang dengan tangan hampa,
namun Si Pitung hanya tersenyum dan menjawab bahwa dia telah di
rampok.Ayah Pitung yang marah kemudian menyuruh Pitung pergi mencari
uang tersebut dan akhirnya dapat menemukannya kembali.Namun, para
pencuri alias "centeng" tersebut mengajak Si pitung untuk bergabung
sebagai perampok dan menjadi ketua mereka.Pada awalnya Si pitung menolak
, tetapi akhirnya Si pitung bergabung dengan mereka.Legenda yang
dikisahkan dalam film Si Pitung, Si Pitung dan Kawanan-nya menggunakan
cara yang “pintar” dengan menyamar sebagai pegawai Pemerintah Belanda
(Di Versi Film Si Pitung, Pitung sebagai "Demang Mester Cornelis
(Wilayah Mester Cornelis saat ini disebut sebagai Jatinegara merupakan
bagian dari Kota Jakarta Timur") dan Dji-ih sebagai “Opas”). Kemudian
melakukan penipuan dengan memberikan surat kepada Haji Saipudin agar
Haji Saipudin menyimpan uang di tempat Demang Mester Cornelis. Pitung
menyatakan bahwa uang tersebut dalam pengawasan pencurian. Haji Saipudin
setuju kemudian Pitung dan Kelompoknya membawa lari uang tersebut.
Akibat dari hal ini kemudian Si Pitung dan Kawanannya menjadi buronan
“kompenie”. Hal ini menarik perhatian komisaris polisi yang bernama Van
Heyne (“Schout Van Heyne, atau Van Heijna, Scothena, atau “Tuan
Sekotena”). Secara resmi menurut Van Till (1996) nama petugas polisi
pada saat ini bernama A.W. Van Hinne yang pernah bertugas di Batavia
dari tahun 1888 - 1912. (Menurut catatan kepolisis Belanda. Van Hinne
memulai karier sebagai pegawai klerikal Pemerintah Belanda, kemudian
menjadi Deputi Kehutanan, dan Polisi di beragam tempat di Indonesia. Van
Hinne menderita sakit yang serius, sesudah dikembalikan ke Eropa untuk
penyembuhan. Pada akhir tahun 1880 Van Hinne menjadi seorang Perwira
Polisi di Batavia (Stambock van Burgerlijke Ambtenaren in
Nederlandsch-Indie en Gouvernements Marine, ARA (Aigemeen Rijksarchief),
Den Haag, register T.f. 274). Van Hinne segera memburu Si Pitung dengan
membabi buta. Akhirnya dia dapat menangkap Pitung, tetapi kemudian Si
Pitung berhasil melarikan diri dari tahanan ka-Demangan Meester
Cornelis. Van Till (1996) menyatakan bahwa Si Pitung mampu bebas dengan
kekuatan “magis” tetapi menurut versi Film Si Pitung (1970), Si Pitung
lepas dengan menggunakan kekuatan tenaga dalam.
Kemudian Hinne menekan Haji Naipin (Guru Si Pitung) untuk membuka
rahasia kesaktian si Pitung berupa “jimat” sehingga Hinne dapat
menangkap Si Pitung secara lebih cepat. Versi lainya menyatakan bahwa
Pitung dikhianati oleh temannya sendiri (kecuali Dji-ih) walaupun versi
ini diragukan kebenarannya. Tetapi menurut Versi Film Si Pitung Banteng
Betawi (1971) dikhianati oleh Somad yang memberi tahukan kelemahan
Pitung untuk mengambil “jimatnya”. Kisah lainnya menyatakan bahwa Pitung
telah diambil “Jimat Keris”-nya sehingga kesaktiannya menjadi lemah.
Versi lainnya mengatakan bahwa kesaktian Pitung hilang setelah dipotong
rambut, dan juga versi lain mengatakan bahwa kesaktiannya hilang karena
sesorang melemparkan telur. Akhirnya Pitung meninggal karena luka tembak
Hinne (Berdasarkan versi Film Si Pitung, Pitung mati tertembak karena
peluru emas). Sesudah Si Pitung meninggal, makamnya dijaga oleh tentara
karena percaya bahwa Si Pitung akan bangkit dari kubur hal ini tersirat
dari Rancak Si Pitung dalam Van Till (1996):
Si Pitung sudah mati dibilangin sama sanak sudaranya
Digotong di Kerekot Penjaringan kuburannya
Saya tau orang rumah sakit nyang bilangin
Aer keras ucusnya dikeringin
Waktu dikubur pulisi pade iringin
Jago nama Pitung kuburannya digadangin
Yang gadangin kuburannya Pitung dari sore ampe pagi
Kalo belon aplusan kaga ada nyang boleh pegi
Sebab yang gadangin waktu itu sampe pagi
Kabarnya jago Pitung dalam kuburan idup lagi
Yang gali orang rante mengaku paye
Belencong pacul itu waktu suda sedie
Lantaran digali Tuan Besar kurang percaye
Dilongok dikeker bangkenye masi die
Memang waktu itu bangke Pitung diliat uda nyata
Dicitak di kantor, koran kantor berita
Ancur rumuk tulang iganya, bekas kena senjata
Nama Pitung suda mati Tuan Hena ke Tomang bikin pesta
Pesta itu waktu keiewat ramenye
Segala permaenan kaga larangannya
Tuju ari tuju malem pesta permisiannya
Sengaja bikin pesta mau tangkep kawan-kawannya
Nama Pitung mau ditangkep kawan-kawannya
Kisah Nyata Si Pitung
Berdasarkan penelusuran van Till (1996) berdasarkan Hindia Olanda 22-11-1892 (Koran Terbitan Malaya (Malaysia
pada saat ini)). Pada tahun 1892 Si Pitung dikenal pada sebagai “One
Bitoeng”, “Pitang", kemudian menjadi “Si Pitoeng” (Hindia Olanda
28-6-1892:3; 26-8-1892:2). Laporan pertama dari surat kabar ini
menunjukkan bahwa schout Tanah Abang mencari rumah “One Bitoeng” di
Sukabumi. Dari hasil penemuannya ditemukan Jas Hitam, Seragam Polisi dan
Topi, serta beberapa perlengkapan lainnya yang digunakan untuk mencuri
kampung (Hindia Olanda, 28-6-1892:2). Sebulan kemudian polisi
menggeledah rumahnya kembali dan ditemukan uang sebesar 125 gulden. Hal
ini diduga uang curian dari Nyonya De C dan Haji Saipudin seorang Bugis
dari Marunda (Hindia Olanda 10-8-1892:2;2; 26-8-1892:2). Kemudian Si
Pitung menggunakan senjata untuk mencuri pada tanggal 30 Juli 1892,
ketika itu Si Pitung dan lima kawanannya (Abdoelrachman, Moedjeran,
Merais, Dji-ih, dan Gering) menerobos rumah Haji Saipudin dengan
mengancam bahwa Haji Saipudin akan ditembak.
Pada tahun 1892 Pitung dan kawanannya ditangkap oleh polisi sesudah
adanya nasihat dari Kepala Kampung Kebayoran yang menerima 50 ringgit
(Hindia Olanda 26-8-1892:2) untuk menangkap Si Pitung. Setelah
ditangkap, kurang dari setahun kemudian pada musim semi 1893, Pitung dan
Dji-ih merencanakan kabur dengan cara yang misterius dari tahanan
Meester Cornelis. Sebuah investigasi kemudian dilakukan oleh Asisten
Residen sendiri, tetapi tidak berhasil.
Karena kejadian tersebut Kepala Penjara dicurigai melepaskan si Pitung dan Dji-ih. Akhirnya seseorang Petugas Penjara mengakui bahwa dia meminjamkan sebuah "belincong (sejenis linggis pencungkil)” kepada Si Pitung, yang kemudian digunakan untuk membongkar atap dan mendaki dinding (Hindia Olanda, 25-4-1893:3; Lokomotief 25-4 1893:2).
Karena kejadian tersebut Kepala Penjara dicurigai melepaskan si Pitung dan Dji-ih. Akhirnya seseorang Petugas Penjara mengakui bahwa dia meminjamkan sebuah "belincong (sejenis linggis pencungkil)” kepada Si Pitung, yang kemudian digunakan untuk membongkar atap dan mendaki dinding (Hindia Olanda, 25-4-1893:3; Lokomotief 25-4 1893:2).
Akibatnya, Si Pitung lepas lagi. Berdasarkan rumor, Pitung pernah
menampakkan diri ke seorang wanita di sebuah perahu dengan nama Prasman.
Detektif mencoba mencari di kapal tersebut (Hindia Olanda,
12-5-1893:3), tetapi hasilnya Pitung tidak dapat ditemukan. Semakin
sulitnya menemukan Si Pitung, menyebabkan harga untuk penangkapan Si
Pitung menjadi meningkat sebesar 400 Gulden. Pemerintah Belanda pada
saat itu ingin "menembak mati" di tempat , tetapi sebagian pejabat
mengatakan jika Pitung ditembak justru akan menumbuhkan semangat
patriotik, sehingga niat ini diurungkan oleh kepolisian Batavia untuk
menembak ditempat walaupun pada akhirnya hal ini dilakukan juga.
Sebagai tindakan balas dendam, Pitung melakukan pencurian secara
kekerasan termasuk dengan menggunakan sejata api. Akhirnya Pitung dan
Dji-ih membunuh seorang polisi intel yang bernama Djeram Latip (Hindia
Olanda 23-9-1893:2). Dia juga mencuri wanita pribumi, Mie dan termasuk
pakaian laki-laki serta pistol revolver dengan pelurunya. Pernyataan ini
didukung oleh Nyonya De C seorang pedagang wanita di Kali Besar
menyatakan bahwa Pitung mencuri sarung yang bernilai ratusan Gulden dari
perahu-nya (Hindia Olanda 22-11-1892:2).
Dji-ih ditangkap kembali di kampung halamannya, ketika sedang
menderita sakit. Pada saat itu Dji-ih pulang ke kampung halamannya untuk
memperoleh pengobatan. Kemudian dia pindah ke rumah orang tua yang
dikenal. Kepala kampung pada saat itu (Djoeragan) melaporkannya ke
Demang kemudian memerintahkan tentara untuk menangkap Dji-ih dirumahnya.
Karena dia terlalu sakit, dia tidak berdaya untuk melawan, walaupun
pada saat itu pistol dalam jangkauannya (Hindia Olanda 19-8-1893:2). Dia
menyerah tanpa perlawanan. Untuk menutupi hal ini kemudian Pemerintah
Belanda melansir di Java-Bode (15-8-1893:2) bahwa Dji-ih kabur ke
Singapura. Informan yang bertanggungjawab melaporkan Dji-ih kemudian
ditembak mati oleh Pitung di suatu tempat yang tak jauh dari Batavia
beberapa minggu kemudian.
“'Itoe djoeragan koetika ketemoe Si Pitoeng betoelan di tempat
sepi troes, Si djoeragan menjikip pada Si Pitoeng dan dari tjipetnja Si
Pitoeng troes ambil pestolnja dari pinjang, lantas tembak si djoeragan
itoe menjadi mati itoe tempat djoega.' (Hindia Olanda 1-9-1893:2.)
Beberapa bulan kemudian, di Bulan Oktober, Kepala Polisi Hinne
mempelajari dari informan bahwa Pitung terlihat di Kampung Bambu,
kampung di antara Tanjung Priok dan Meester Cornelis. Kemudian dalam
perajalanannya Hinne diberikan laporan bahwa Pitung telah pindah ke arah
pekuburan di Tanah Abang (Hindia Olanda 18-10-1893), kemudian Hinne
menembaknya dalan penyergapan itu. Pitung ditembak di tangan, kemudian
Pitung membalasnya. Kemudian Hinne menembak kedua kalinya, tetapi,
meleset, dan peluru ketiga mengenai dada dan membuatnya terjerembap di
tanah. Sehari sesudah kematiannya yaitu hari Senin, jenazah dibawa ke
pemakaman Kampung Baru pada jam 5 sore.
Setelah Hinne menangkap Pitung setahun kemudian dia dipromosikan
menjadi Kepala Polisi Distrik Tanah Abang untuk mengawasi seluruh
Metropolitan Batavia-Weltevreden. Setelah kejadian tersebut Pemerintah
Hindia Belanda melakukan pencegahan agar "Pitung"-"Pitung" yang lain
tidak terjadi lagi di Batavia. Bahkan karena ketakutannya makam Si
Pitung setelah kematiannya, dijaga oleh Pemerintah Belanda agar tidak
diziarahi oleh masyarakat pada waktu itu.
Kesaktian dan Kematian Si Pitung
Berdasarkan cerita legenda, Si Pitung dapat dibunuh oleh Belanda dengan beragam argumen tersebut di atas. Menurut Hindia Olanda (18-10-1893:2) sebelum ditangkap Pitung dalam keadaan rambut terpotong, beberapa jam sebelum kematiannya pada hari Sabtu. Seperti yang diceritrakan oleh legenda bahwa kesaktian Si Pitung hilang akibat jimat-nya diambil orang (Versi Film Si Pitung Banteng Betawi), tetapi yang menarik, versi lain menyatakan, bahwa Si Pitung dapat di-"lemahkan" jika dipotong rambut-nya. Berdasarkan koran Hidia Olanda dikatakan bahwa sebelum kematiannya Si Pitung telah dipotong rambutnya.
Pemakaman Si Pitung
Sesudah kematian Si Pitung, makamnya dikawal oleh tentara, karena beberapa masyarakat percaya dia akan bangkit dari kematian. Menurut Rancak Si Pitung dijelaskan bagaimana kondisi sesudah kematian Si Pitung."Si Pitung sudah mati dibilangin sama sanak sudaranya
Digotong di Kerekot Penjaringan kuburannya
Saya tau orang rumah sakit nyang bilangin
Aer keras ucusnya dikeringin
Waktu dikubur pulisi pade iringin
Jago nama Pitung kuburannya digadangin
Yang gadangin kuburannya Pitung dari sore ampe pagi
Kalo belon aplusan kaga ada nyang boleh pegi
Sebab yang gadangin waktu itu sampe pagi
Kabarnya jago Pitung dalam kuburan idup lagi
Yang gali orang rante mengaku paye
Belencong pacul itu waktu suda sedie
Lantaran digali Tuan Besar kurang percaye
Dilongok dikeker bangkenye masi die
Memang waktu itu bangke Pitung diliat uda nyata
Dicitak di kantor, koran kantor berita
Ancur rumuk tulang iganya, bekas kena senjata
Nama Pitung suda mati Tuan Hena ke Tomang bikin pesta
Pesta itu waktu keiewat ramenye
Segala permaenan kaga larangannya
Tuju ari tuju malem pesta permisiannya
Sengaja bikin pesta mau tangkep kawan-kawannya
Nama Pitung mau ditangkep kawan-kawannya."
Jumat, 19 Oktober 2012
kisah lagu iwan fals - ujung aspal pondok gede
Ujung Aspal Pondok Gede
Kisah tentang penggusuran selalu menjadi topik yang tidak pernah usai
dibahas. Iwan Fals membuat lagu tentang derita korban penggusuran. Lagu
ini begitu sedih liriknya. Tentang hilangnya memory masa kecil di
lingkungan tempat tinggalnya yang harus digusur demi pembangunan
pabrik.
Pembangunan yang tidak memperhatikan aspek sosial akan menjadi dendam
berkepanjangan yang ujungnya akan menciptakan kesenjangan sosial yang
sangat tinggi dan berdampak luas.
Di kamar ini aku dilahirkan
Di balai bambu buah tangan bapakku
Di rumah ini aku dibesarkan
Dibelai mesra lentik jari ibu
Nama dusunku ujung aspal pondok gede
Rimbun dan anggun ramah senyum penghuni dusun
Kambing sembilan motor tiga bapak punya
Ladang yang luas habis sudah sebagai gantinya
Sampai saat tanah moyangku
Tersentuh sebuah rencana dari serakahnya kota
Terlihat murung wajah pribumi
Terdengar langkah hewan bernyanyi
Di depan masjid samping rumah wakil pak lurah
Tempat dulu kami bermain mengisi cerahnya hari
Namun sebentar lagi angkuh tembok pabrik berdiri
Satu persatu sahabat pergi dan tak akan pernah kembali
Di balai bambu buah tangan bapakku
Di rumah ini aku dibesarkan
Dibelai mesra lentik jari ibu
Nama dusunku ujung aspal pondok gede
Rimbun dan anggun ramah senyum penghuni dusun
Kambing sembilan motor tiga bapak punya
Ladang yang luas habis sudah sebagai gantinya
Sampai saat tanah moyangku
Tersentuh sebuah rencana dari serakahnya kota
Terlihat murung wajah pribumi
Terdengar langkah hewan bernyanyi
Di depan masjid samping rumah wakil pak lurah
Tempat dulu kami bermain mengisi cerahnya hari
Namun sebentar lagi angkuh tembok pabrik berdiri
Satu persatu sahabat pergi dan tak akan pernah kembali
My Editor By Reza Maulana S.
Kenangan SMK KH.Dewantoro 1 TKJ 1
My Editor Video
SMK KH.Dewantoro
Kelas 1 TKJ 1
Tahun 2011-2012
Versi Photo dan Video
Versi Photo ^_^
Kenangan yg gk bisa di lupain :)
By : Reza Maulana Said
Kamis, 18 Oktober 2012
sejarah iwan fals
sejarah iwan fals
Iwan Fals yang bernama lengkap Virgiawan
Listanto (lahir 3 September 1961 di Jakarta) adalah seorang penyanyi
beraliran balada yang menjadi salah satu legenda hidup di Indonesia.
Lewat lagu-lagunya, ia ‘memotret’
suasana sosial kehidupan Indonesia (terutama Jakarta) di akhir tahun
1970-an hingga sekarang. Kritik atas perilaku sekelompok orang (seperti
Wakil Rakyat, Tante Lisa), empati bagi kelompok marginal (misalnya Siang
Seberang Istana, Lonteku), atau bencana besar yang melanda Indonesia
(atau kadang-kadang di luar Indonesia, seperti Ethiopia) mendominasi
tema lagu-lagu yang dibawakannya. Iwan Fals tidak hanya menyanyikan lagu
ciptaannya tetapi juga sejumlah pencipta lain.
Iwan yang juga sempat aktif di kegiatan
olahraga, pernah meraih gelar Juara II Karate Tingkat Nasional, Juara IV
Karate Tingkat Nasional 1989, sempat masuk pelatnas dan melatih karate
di kampusnya, STP (Sekolah Tinggi Publisistik). Iwan juga sempat menjadi
kolumnis di beberapa tabloid olah raga.
Kharisma seorang Iwan Fals sangat besar.
Dia sangat dipuja oleh kaum ‘akar rumput’. Kesederhanaannya menjadi
panutan para penggemarnya yang tersebar diseluruh nusantara. Para
penggemar fanatik Iwan Fals bahkan mendirikan sebuah yayasan pada
tanggal 16 Agustus 1999 yang disebut Yayasan Orang Indonesia atau biasa
dikenal dengan seruan Oi. Yayasan ini mewadahi aktivitas para penggemar
Iwan Fals. Hingga
Masa kecil Iwan Fals dihabiskan di Bandung, kemudian ikut saudaranya di Jeddah, Arab Saudi selama 8 bulan. Bakat musiknya makin terasah ketika ia berusia 13 tahun, di mana Iwan banyak menghabiskan waktunya dengan mengamen di Bandung. Bermain gitar dilakukannya sejak masih muda bahkan ia mengamen untuk melatih kemampuannya bergitar dan mencipta lagu. Ketika di SMP, Iwan menjadi gitaris dalama paduan suara sekolah.
Masa kecil Iwan Fals dihabiskan di Bandung, kemudian ikut saudaranya di Jeddah, Arab Saudi selama 8 bulan. Bakat musiknya makin terasah ketika ia berusia 13 tahun, di mana Iwan banyak menghabiskan waktunya dengan mengamen di Bandung. Bermain gitar dilakukannya sejak masih muda bahkan ia mengamen untuk melatih kemampuannya bergitar dan mencipta lagu. Ketika di SMP, Iwan menjadi gitaris dalama paduan suara sekolah.
Selanjutnya, datang ajakan untuk mengadu
nasib di Jakarta dari seorang produser. Ia lalu menjual sepeda motornya
untuk biaya membuat master. Iwan rekaman album pertama bersama
rekan-rekannya, Toto Gunarto, Helmi, Bambang Bule yang tergabung dalam
Amburadul, namun album tersebut gagal di pasaran dan Iwan kembali
menjalani profesi sebagai pengamen. Album ini sekarang menjadi buruan
para kolektor serta fans fanatik Iwan Fals.
Setelah dapat juara di festival musik
country, Iwan ikut festival lagu humor. Arwah Setiawan (almarhum),
lagu-lagu humor milik Iwan sempat direkam bersama Pepeng, Krisna, Nana
Krip dan diproduksi oleh ABC Records, tapi juga gagal dan hanya
dikonsumsi oleh kalangan tertentu saja. Sampai akhirnya, perjalanan Iwan
bekerja sama dengan Musica Studio. Sebelum ke Musica, Iwan sudah
rekaman sekitar 4-5 album. Di Musica, barulah lagu-lagu Iwan digarap
lebih serius. Album Sarjana Muda, misalnya, musiknya ditangani oleh
Willy Soemantri.
Iwan tetap menjalani profesinya sebagai
pengamen. Ia mengamen dengan mendatangi rumah ke rumah, kadang di Pasar
Kaget atau Blok M. Album Sarjana Muda ternyata banyak diminati dan Iwan
mulai mendapatkan berbagai tawaran untuk bernyanyi. Ia kemudian sempat
masuk televisi setelah tahun 1987. Saat acara Manasuka Siaran Niaga
disiarkan di TVRI, lagu Oemar Bakri sempat ditayangkan di TVRI. Ketika
anak kedua Iwan, Cikal lahir tahun 1985, kegiatan mengamen langsung
dihentikan.
Selama Orde Baru, banyak jadwal acara
konser Iwan yang dilarang dan dibatalkan oleh aparat pemerintah, karena
lirik-lirik lagunya dianggap dapat memancing kerusuhan. Pada awal
karirnya, Iwan Fals banyak membuat lagu yang bertema kritikan pada
pemerintah. Beberapa lagu itu bahkan bisa dikategorikan terlalu keras
pada masanya, sehingga perusahaan rekaman yang memayungi Iwan Fals
enggan atau lebih tepatnya tidak berani memasukkan lagu-lagu tersebut
dalam album untuk dijual bebas. Belakangan Iwan Fals juga mengakui kalau
pada saat itu dia sendiri juga tidak tertarik untuk memasukkan
lagu-lagu ini ke dalam album.[rujukan?]
Rekaman lagu-lagu yang tidak dipasarkan
tersebut kemudian sempat diputar di sebuah stasiun radio yang sekarang
sudah tidak mengudara lagi. Iwan Fals juga pernah menyanyikan lagu-lagu
tersebut dalam beberapa konser musik, yang mengakibatkan dia berulang
kali harus berurusan dengan pihak keamanan dengan alasan lirik lagu yang
dinyanyikan dapat mengganggu stabilitas negara.[rujukan?] Beberapa
konser musiknya pada tahun 80-an juga sempat disabotase dengan cara
memadamkan aliran listrik dan pernah juga dibubarkan secara paksa hanya
karena Iwan Fals membawakan lirik lagu yang menyindir penguasa saat itu.
Pada bulan April tahun 1984 Iwan Fals
harus berurusan dengan aparat keamanan dan sempat ditahan dan
diinterogasi selama 2 minggu gara-gara menyanyikan lirik lagu Demokrasi
Nasi dan Pola Sederhana juga Mbak Tini pada sebuah konser di Pekanbaru.
Sejak kejadian itu, Iwan Fals dan keluarganya sering mendapatkan
teror.[rujukan?] Hanya segelintir fans fanatik Iwan Fals yang masih
menyimpan rekaman lagu-lagu ini, dan sekarang menjadi koleksi yang
sangat berharga.
Saat bergabung dengan kelompok SWAMI dan
merilis album bertajuk SWAMI pada 1989, nama Iwan semakin meroket
dengan mencetak hits Bento dan Bongkar yang sangat fenomenal. Perjalanan
karir Iwan Fals terus menanjak ketika dia bergabung dengan Kantata
Takwa pada 1990 yang didukung penuh oleh pengusaha Setiawan Djodi.
Konser-konser Kantata Takwa saat itu sampai sekarang dianggap sebagai
konser musik yang terbesar dan termegah sepanjang sejarah musik
Indonesia.[rujukan?]
Setelah kontrak dengan SWAMI yang
menghasilkan dua album (SWAMI dan SWAMI II) berakhir, dan disela Kantata
(yang menghasilkan Kantata Takwa dan Kantata Samsara), Iwan Fals masih
meluncurkan album-album solo maupun bersama kelompok seperti album Dalbo
yang dikerjakan bersama sebagian mantan personil SWAMI.
Sejak meluncurnya album Suara Hati pada
2002, Iwan Fals telah memiliki kelompok musisi pengiring yang tetap dan
selalu menyertai dalam setiap pengerjaan album maupun konser.
Menariknya, dalam seluruh alat musik yang digunakan baik oleh Iwan fals
maupun bandnya pada setiap penampilan di depan publik tidak pernah
terlihat merek maupun logo. Seluruh identitas tersebut selalu ditutupi
atau dihilangkan. Pada panggung yang menjadi dunianya, Iwan Fals tidak
pernah mengizinkan ada logo atau tulisan sponsor terpampang untuk
menjaga idealismenya yang tidak mau dianggap menjadi wakil dari produk
tertentu.[rujukan?]
Keluarga
Iwan lahir dari Lies (ibu) dan mempunyai
ayah tiri Haryoso (almarhum). Iwan menikahi Rosanna (Mbak Yos) dan
mempunyai anak Galang Rambu Anarki (almarhum), Annisa Cikal Rambu Basae,
dan Rayya Rambu Robbani.
Galang mengikuti jejak ayahnya terjun di
bidang musik. Walaupun demikian, musik yang ia bawakan berbeda dengan
yang telah menjadi trade mark ayahnya. Galang kemudian menjadi gitaris
kelompok Bunga dan sempat merilis satu album perdana menjelang
kematiannya.
Nama Galang juga dijadikan salah satu
lagu Iwan, berjudul Galang Rambu Anarki pada album Opini, yang bercerita
tentang kegelisahan orang tua menghadapi kenaikan harga-harga barang
sebagai imbas dari kenaikan harga BBM pada awal tahun 1981 yaitu pada
hari kelahiran Galang (1 Januari 1981).
Nama Cikal sebagai putri kedua juga
diabadikan sebagai judul album dan judul lagu Iwan Fals yang terbit
tahun 1991. Sebelumnya Cikal juga pernah dibuatkan lagu dengan judul
Anissa pada tahun 1986. Rencananya lagu ini dimasukkan dalam album Aku
Sayang Kamu, namun dibatalkan. Lirik lagu ini cukup kritis sehingga
perusahaan rekaman batal menyertakannya. Pada cover album Aku Sayang
Kamu terutama cetakan awal, pada bagian penata musik masih tertulis kata
Anissa.
Galang Rambu Anarki meninggal pada bulan
April 1997 secara mendadak yang membuat aktivitas bermusik Iwan Fals
sempat vakum selama beberapa tahun. Galang dimakamkan di pekarangan
rumah Iwan Fals di desa Leuwinanggung, Cimanggis, Depok Jawa Barat.
Sepeninggal Galang, Iwan sering menyibukkan diri dengan melukis dan
berlatih bela diri.(
Pada tahun 2002 Iwan mulai aktif lagi
membuat album setelah sekian lama menyendiri dengan munculnya album
Suara Hati yang di dalamnya terdapat lagu Hadapi Saja yang bercerita
tentang kematian Galang Rambu Anarki. Pada lagu ini istri Iwan Fals
(Yos) juga ikut menyumbangkan suaranya.
Sejak meninggalnya Galang Rambu Anarki,
warna dan gaya bermusik Iwan Fals terasa berbeda. Dia tidak segarang dan
seliar dahulu. Lirik-lirik lagunya terkesan lebih dewasa dan
puitis.[rujukan?] Iwan Fals juga lebih banyak membawakan lagu-lagu
bertema cinta baik karangannya sendiri maupun dari orang lain.
Pada tanggal 22 Januari 2003, Iwan Fals
dianugrahi seorang anak lelaki yang diberi nama Rayya Rambu Robbani.
Kelahiran putra ketiganya ini seakan menjadi pengganti almarhum Galang
Rambu Anarki dan banyak memberi inspirasi dalam dunia musik seorang Iwan
Fals.[rujukan?]
Di luar musik dan lirik, penampilan Iwan
Fals juga berubah total. Saat putra pertamanya meninggal dunia Iwan
Fals mencukur habis rambut panjangnya hingga gundul. Sekarang dia
berpenampilan lebih bersahaja, rambut berpotongan rapi disisir juga
kumis dan jenggot yang dihilangkan. Dari sisi pakaian, dia lebih sering
menggunakan kemeja yang dimasukkan pada setiap kesempatan tampil di
depan publik, sangat jauh berbeda dengan penampilannya dahulu yang lebih
sering memakai kaus oblong bahkan bertelanjang dada dengan rambut
panjang tidak teratur dan kumis tebal.
Peranan istrinya juga menjadi penting
sejak putra pertamanya tiada. Rossana menjadi manajer pribadi Iwan Fals
yang mengatur segala jadwal kegiatan dan kontrak. Dengan adanya Iwan
Fals Manajemen (IFM), Fals lebih profesional dalam berkarir.
Minggu, 30 September 2012
Tips tips membersihkan PC
Tips tips membersihkan PC
1.
Bersihkan desktop anda – buang semua shortcut dan dokumen yang
bertumpuk di desktop anda. Anda dapat menggunakan application launcher
seperti Launchy untuk instant keyboard access tanpa danya gangguan.
3. Bersihkan Start Up, Registry, Cookies, dan lainnya. CCleaner (singkatan dari crap cleaner) adalah PC clean up tool yang dapat digunakan untuk menambah disk space anda dan membuang file-file yang tidak dibutuhkan.
4. Rapihkan “My Documents” anda – Walaupun file search pada desktop memungkinkan anda untuk mengorganisir folder, sangat baik untuk merapihkan My document anda tanpa membuang banyak usaha.
6. Lihatlah isi disk anda, dan buanglah yang tidak perlu. Kehabisan tempat pada hard disk anda, tapi tidak tahu apa yang ada pada computer anda? WinDirStat dapat menjelaskan kepada anda apa saja yang memakan tempat pada disk anda, jadi anda dapat membuangnya tanpa ragu.
7. Temukan dan hapus file yang memiliki duplikat. Jika anda memiliki folder dengan banyak sekali foto dari kamera anda, atau banyak musik yang telah dikopi beberapa kali, atau file yang telah dkerjakan oleh keluarga atau grup anda, besar kemungkinan anda memiliki duplikasi file. Temukan file yang memiliki duplikat dengan menggunakan aplikasi WinMerge.
8. White Out Disk Free Space – Jika anda menghapus data anda dari hard drive, data tersebut mungkin masih ada secara fisik pada disk dan dapat dihidupkan kembali oleh program lain. Untuk menghapus data secara permanen, gunakan aplikasi Eraser.
9. Bersihkan debu yang menempel- Jika anda pernah menjatuhkan makanan keatas keyboard anda, atau kucing peliharaan anda pernah meinggalkan bulunya pada keyboard kesayangan anda, maka anda harus membersihkan debu-debu dan benda-benda lainnya yang bersarang disana.
10. format ulang hard drive, dan install ulang windows anda. Jika semua cara sudah dilakukan dan anda belum merasa puas, jurus yang satu ini adalah yang paling ampuh: format ulang hard drive dan install ulang Windows anda.
Langganan:
Postingan (Atom)